EMPAT RACUN HATI

 Berkata Ibnu Mubarak (Abdullah ibnu Mubarak rahimahullah)

“Aku melihat dosa-dosa itu mematikan hati dan membiasakannya akan mewariskan kehinaan, meninggalkan perbuatan-perbuatan dosa itu adalah kehidupan bagi hati. Dan itu lebih baik bagimu untuk menyelisihi dosa ertinya tidak
melakukan perbuatan dosa.”
Demikian dosa-dosa itu bisa menyebabkan penyakit yang bertambah dan terus sampai akhirnya hati itu mati, menyebabkan kematian bagi hati kerana kemaksiatan itu melahirkan kemaksiatan yang lain.
Hal ini juga sebagaimana ditunjukkan dalam firman Allāh :
كلا ۖ بل ران على قلو بهم ما كانوا يكسبون
“Sekali kali tidak, bahkan hati mereka telah tertutup disebabkan apa yang telah mereka lakukan.”
Disebabkan usaha yang mereka kerjakan dari maksiat, dosa kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Perbuatan-perbuatan dosa itulah yang akhirnya membuat menutupi hati mereka, membuat hati mereka terkunci, tertutup dari hidayah, tertutup dari kebaikan sehingga akhirnya mati dan jauh dari rahmat Allāh Subhānahu wa Ta’āla.
Kerana maksiat bukan masalah besar atau kecilnya sebuah maksiat, akan tetapi kepada siapa anda bermaksiat.
Bermaksiat hakikatnya kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla maka sekecil apapun maksiat yang dilakukan merupakan bentuk lancang kepada Allāh yang Maha menciptakan, Yang Maha memberi rezeki, Yang Maha memberikan rahmat, kasih sayangnya kepada seluruh hamba-hambaNya, sehingga seolah-olah seorang yang bermaksiat kepada Allāh Subhānahu wa Ta’āla, suatu kebaikan yang dia balas dengan keburukan.
Rabb nya atau Tuhannya memberikan kepadaNya kebaikan, tapi dia justeru membalasnya dengan kedurhakaan, kedurjanaan dan pengkhianatan.
Kemudian Syaikh melanjutkan :
“Maka barang siapa yang menginginkan selamat hatinya, dan kehidupan bagi hatinya, maka dia harus membersihkan, memurnikan hati dari pengaruh racun-racun hati tadi, kemudian terus menjaga hatinya, menjaga, tidak berbuat, tidak terjatuh pada perbuatan maksiat, dengan tidak mengkonsumsi racun-racun yang baru. Apabila dia mengkonsumsi atau menelan meskipun sedikit dari racun tadi karena kekeliruan, segera untuk menghapus pengaruhnya, menghilangkan pengaruhnya dengan taubat dan istighfar kepada Allah.







Post a Comment

0 Comments